Beranda | Berita Utama | White Crime | Cyber Crime | EkBis | Opini | INDEX Berita
Eksekutif | Legislatif | Gaya Hidup | Selebriti | Nusantara | Internasional | Lingkungan
Politik | Pemilu | Peradilan | Perdata| Pidana | Reskrim
Internasional    
Yaman
PBB: Korban Tewas Konflik Yaman Lampaui 10.000 Jiwa
2017-01-18 22:02:43
 

Para pemberontak Houthi dan koalisi yang dipimpin Saudi telah berperang sejak 21 bulan lalu.(Foto: Istimewa)
 
YAMAN, Berita HUKUM - Setidaknya 10.000 orang tewas di Yaman dalam konflik antara pemberontak Houthi dan koalisi yang dipimpin Arab Saudi yang mendukung pemerintah, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Organisasi itu mengatakan korban tewas 'menggarisbawahi kebutuhan untuk menyelesaikan masalah' yang telah berlangsung selama lebih dari 21 bulan.

Sementara itu, seorang utusan PBB bertemu Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi, Senin (16/1) lalu di kota pelabuhan Yaman, Aden.

Konflik antara Houthi yang Syiah dan pemerintah meningkat sejak Maret 2015.

Pasukan yang dipimpin Saudi melakukan intervensi dalam upaya untuk mengembalikan pemerintahan terpilih.

Sejak itu "diperkirakan lebih dari 10.000 orang tewas dalam konflik ini dan hampir 40.000 orang menderita luka-luka," ujar koordinator badan kemanusiaan PBB untuk Yaman, Jamie McGoldrick.

Dia menambahkan pula jutaan orang di negara itu, yang tinggal di daerah yang terkena dampak langsung pertempuran, menghadapi kekurangan pangan.

"Ada tujuh juta orang yang tidak tahu dari mana makanan mereka berikutnya akan datang," kata McGoldrick.

Patroli warga Yaman pro pemerintah di sistrik Dhubab, 9 Januari 2017.Hak atas fotoGETTY IMAGES
Image captionPatroli warga Yaman pro pemerintah di sistrik Dhubab, 9 Januari 2017.


    Utusan PBB, Ismail Ould Cheikh Ahmed, mengungkapkan harapannya untuk menghidupkan lagi proses perdamaian sesudah proposal terdahulu tentang pemerintahan persatuan, termasuk penarikan pasukan pemberontak dari ibukota dan kota-kota lain, ditolak oleh Presiden Hadi.

    Ahmed akan menyampaikan laporannya kepada Dewan Keamanan PBB bulan ini.

    PBB menetapkan konflik di Yaman sebagai krisis kemanusiaan dunia yang terburuk.(BBC/bh/sya)



 
   Berita Terkait >
 
 
 
ads1

  Berita Utama
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

Mudik Lebaran 2024, Korlantas: 429 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan

Kapan Idul Fitri 2024? Muhammadiyah Tetapkan 1 Syawal 10 April, Ini Versi NU dan Pemerintah

Refly Harun: 6 Ahli yang Disodorkan Pihak Terkait di MK Rontok Semua

 

ads2

  Berita Terkini
 
Mengapa Dulu Saya Bela Jokowi Lalu Mengkritisi?

5 Oknum Anggota Polri Ditangkap di Depok, Diduga Konsumsi Sabu

Mardani: Hak Angket Pemilu 2024 Bakal Bikin Rezim Tak Bisa Tidur

Hasto Ungkap Pertimbangan PDIP untuk Ajukan Hak Angket

Beredar 'Bocoran' Putusan Pilpres di Medsos, MK: Bukan dari Kami

ads3
 
PT. Zafa Mediatama Indonesia
Kantor Redaksi
Jl. Fatmawati Raya No 47D Lt.2
Cilandak - Jakarta Selatan 12410
Telp : +62 21 7493148
+62 85100405359

info@beritahukum.com
 
Beranda | Tentang Kami | Partner | Disclaimer | Mobile
 
  Copyright 2011 @ BeritaHUKUM.com | V2